Sejumlah rumah rusak dan masih belum dibersihkan karena tebalnya lumpur sisa banjir di Desa Calung Bungur, Lebak, Banten, Kamis (2/1/2019). Menurut warga sekitar ketinggian lumpur sisa banjir bandang yang terjadi pada Rabu (1/1) kemarin mencapai setengah meter, mereka sangat mengharapkan pemerintah segera membantu membersihkan genangan lumpur di daerahnya. | ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas |
Sebanyak 1.253 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, terpaksa diliburkan karena sekolah dan tempat tinggal mereka terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada Rabu (1/1/2020) lalu.
"Kami akan membuka pelayanan proses kegiatan belajar mengajar tanggal 12 Januari 2020," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Abdul Malik di Lebak, Senin (6/1/2020).
Kecamatan Lebak Gedong termasuk daerah yang paling parah menghadapi dampak banjir di Kabupaten Lebak. Di wilayah kecamatan itu, sejumlah sekolah kena dampak banjir, termasuk di antaranya Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1, dan SDN II Banjarsari.
"Semua sarana pendidikan yang terdampak itu di Kecamatan Lebak Gedong, bahkan SMPN 4 dan SDN II Banjarsari hanyut diterjang banjir bandang dan tanah longsor," kata Abdul Malik.
Ia menjelaskan pula bahwa menurut hasil pendataan sementara, bencana banjir dan tanah longsor berdampak pada 1.253 siswa serta 27 guru dan pegawai tata usaha sekolah di Kecamatan Lebak Gedong.
Jumlah siswa serta guru dan pegawai sekolah yang terdampak banjir di kecamatan itu, ia melanjutkan, kemungkinan akan bertambah karena sampai sekarang pendataan masih berlangsung.
Di wilayah kecamatan tersebut, kondisinya saat ini banyak jembatan putus dan jalan-jalannya tergenang lumpur akibat banjir.
"Kami berharap pekan ini data guru dan siswa yang terdampak bencana alam sudah bisa diterima dengan akurat," ujarnya.
Sumber: https://akurat.co
Komentar
Posting Komentar