Menteri ESDM Dorong Adopsi Teknologi Baru dalam Hilirisasi Pertambangan

Image
Sejumlah aalat berat sedang melakukan eskploitasi mineral di area pertambangan. | DISCOVERBBSR.COM

  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan bahwa hilirisasi pertambangan harus dibarengi dengan adopsi teknologi baru. Menurutnya, pemanfaatan teknologi cerdas dan canggih, model bisnis baru serta penciptaaan digitalisasi akan menambah nilai hilirisasi.

Hal tersebut juga akan mencapai pertumbuhan bisnis yang luar biasa.

"Soal hilirisasi, saya ingin kita ini selalu mengadopsi perkembangan-perkembangan teknologi baru," ujar Arifin dilansir laman resmi Kementerian ESDM, Minggu (5/1/2020).

Ia menyayangkan Indonesia yang punya sumber mineral banyak, tapi teknologinya dari negara lain. Arifin mendorong agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa belajar dari mana negara lain bisa mendapatkan teknologinya.

"Kita punya sumbernya, tapi kenapa kita ketinggalan sehingga kita harus membeli teknologi dari luar. Nilai itu yang harus kita perbaiki," tukasnya.

Arifin mencontohkan, keberhasilan Tiongkok memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari hilirisasi membuat mereka mampu menguasai sebagian besar dunia usaha pertambangan.

"Sekarang Tiongkok yang paling unggul dalam processing nikel. Tak salah perusahaan-perusahaan besar yang selama ini mendominasi processing mineral sekarang malah ketinggalan secara cost (dari Tiongkok)," paparnya.

Arifin lantas mendukung penuh penyiapan SDM yang kompetitif untuk melakukan adopsi teknologi demi menyukseskan program hilirisasi tersebut.

"Jika perlu peralatan kita siapakan, jika perlu pendidikan kita dukung. Yang penting program ini bisa berjalan dan kita bisa jalankan sebagainana yang kita harapkan," pungkasnya.

Komentar